Andritany Ardhiyasa, Kebanggaan Anak Betawi - ░▒▓█▀▄Forza★Persija▄▀█▓▒░
Headlines News :
Home » » Andritany Ardhiyasa, Kebanggaan Anak Betawi

Andritany Ardhiyasa, Kebanggaan Anak Betawi

Written By ForzaPersija on Friday, September 16, 2011 | 9/16/2011 01:56:00 PM


ForzaPersija Kiper yang satu ini memang tak pernah sekalipun diturunkan pada musim pertamanya membela Persija (musim 2010/2011) namun siapa sangka, kini peluang untuk menjadi kiper nomor 1 di tim yang berjuluk Macan Kemayoran terbuka lebar. Inilah profil Andritany, kiper muda potensial Persija seperti yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.247 Kamis Jumat, 15-16 September 2011 pada bagian Ole Nasional halaman 7.






Rasa bangga pantas menyelimuti Andritany Ardhiyasa (19). Ia terpilih dari sekian juta manusia Indonesia untuk bergabung dengan timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011.

Meski masih seleksi, Andri, sapaan akrabnya, tetap menganggapnya sebagai kebanggaan. Maklum, menjadi kiper tim nasional adalah cita-citanya sejak menekuni sepakbola. Jauh sebelum terpilih seleksi timnas U-23, kebanggaan lain sudah ia rasakan. Misalnya saat ia bergabung dengan Persija pada 2010. Bagi Andri, pemuda asli Betawi, Persija merupakan tim kebanggaan.

Ia bangga dengan Persija bukan karena Tim Macan Kemayoran itu merupakan salah satu tim papan atas di Indonesia. Bila Persija bukanlah tim besar seperti sekarang, Andri tetap mendukungnya. "Saya ini anak Betawi asli. Sejak kecil selalu mendukung Persija. Setiap kali Persija bermain di Lebak Bulus, saya pasti menonton. Karena itu bangga dan senang saya rasakan begitu bisa bermain bagi Persija." ungkapnya. 

Andri, yang musim lalu hijrah dari Sriwijaya FC, sudah mendapatkan keinginannya membela Persija. Tapi, langkahnya masih panjang. Umurnya yang masih muda harus membuatnya harus bersabar hingga bisa menermbus skuad inti tim yang musim depan dilatih Dejan Gluscevic itu. Meski jarang tampil di tim utama namun bakat Andri tetap memikat. Rahmad Darmawan, pelatih timnas U-23 adalah pelatih yang menanganinya di Persija musim lalu. RD pun mengenal baik kemampuan Andri, dan memberinya kesempatan seleksi.

Kesempatan berharga ini tak disia-siakan Andri. Ia sama sekali tak mengira kariernya di sepakbola akan berjalan cukup baik. Sebelum dipanggil seleksi timnas U-23, Andri sudah memperkuat timnas U-12 dan timnas kelompok umur di atasnya. Kecintaan pada sepakbola dimulai sejak ia menyaksikan tayangan Piala Dunia Perancis 1998. Saat itu Andri masih duduk di kelas 1 sekolah dasar (SD). Perhatiannya tertuju pada kiper Perancis, Fabian Barthez, yang dianggapnya menarik lantaran kerap memeragakan aksi akrobatik dalam pertandingan. "Waktu itu saya langsung ingin menjadi pemain bola." katanya.

Di sekolah sepakbola (SSB) Jayakarta, putra pasangan Talih Ardhiyasa dan Neni Yuliani itu langsung terobsesi menjadi kiper. Selain terinspirasi dari Barthez, keputusannya memilih posisi kiper juga dipengaruhi hal lain. "Warna kostum kiper beda dibanding pemain lain, sehingga jadi lebih menonjol. Namanya anak-anak, saya ingin menjadi perhatian. Lagipula kostum kiper pada saat itu bagus-bagus." kenang Andri. Pilihannya bermain sepakbola ini rupanya didukung penuh kedua orang tuanya. Mereka berharap Andri tekun di sepakbola dan tak terjerumus pergaulan buruk ibu kota.



Percaya Diri

Setelah sekian lama berlatih, filosofi seorang kiper pun dipahaminya. Menurut Andri, menjadi kiper bukanlah tugas ringan. Alasannya, kiper bisa menjadi bintang dan mendapat pujian karena melakukan penyelamatan yang gemilang. Tapi semua bisa berubah drastis menjadi kritikan pedas kala gawangnya kebobolan. Apalagi jika timnya kalah.

Itulah sebabnya ia menyebut seorang kiper membutuhkan kematangan mental agar tak kehilangan kepercayaan diri. "Kiper sekelas Gianluigi Buffon atau Van der Sar sekalipun bisa melakukan blunder, apalagi saya. Namun, saya berusaha segera melupakannya agar kepercayaan diri saya tetap terjaga." tuturnya. Setelah sekian lama berada dibawah mistar, Andri mengaku telah banyak mengalami momen. Salah satu yang diingatnya sebagai momen indah adalah saat meraih kiper terbaik di Kejuaraan Pelajar Asia 2008. Ia ikut membawa timnas ke final dan akhirnya kalah 1-2 dari Korea Selatan. Ketika itu Andri menjadi kiper utama menggantikan Kurnia Meiga yang tidak bisa tampil.

"Saya tak tahu mengapa bisa terpilih sebagai kiper terbaik. Mungkin saja karena saya kerap dinilai melakukan penyelamatan gemilang. Tapi saya lebih bangga bisa ikut membawa timnas ke final kendati kalah." bebernya. Kini ia termotivasi untuk berlatih dengan maksimal selama masa seleksi. Tujuannya tentu untuk merebut satu jatah kursi inti di timnas.

"Kalau terpilih, saya pasti akan tampil sebaik mungkin demi merebut medali emas. Saya ingin sekali memberi prestasi tertinggi bagi timnas. Pasti ada kebanggaan bisa memenuhi keinginan masyarakat yang sudah lama terpendam." tandas Andri.

Profil Andritany lainnya: 
Aksi Andritany di Galeri Sepakbola Indonesia
Andritany Fans yang Menjadi Bintang


Share this article :