ForzaPersija Konflik dualisme Persija belum juga berakhir. PSSI cenderung tak berani ambil sikap dan cenderung tidak tegas. Namun bagi Ferry Paulus, Ketua Umum Persija, masalah dualisme yang terjadi di tubuh Persija saat ini tak menjadi halangan dalam menyiapkan tim. Inilah wawancara Ferry Paulus dengan salah satu reporter Tabloid Bola, Respati Agung seperti yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.250 Kamis-Jumat 22-23 September 2011 bagian Ole Nasional pada halaman 5.
RA: Respati Agung
FP: Ferry Paulus
RA: Sebagai Ketua Umum Persija, apa impian anda?
FP: Sebagai warga Jakarta, saya ingin membawa Persija berprestasi. Sebagai tim besar penuh bintang, sudah
terlalu lama Persija tidak menjadi juara. meski selalu berada di papan atas. Dengan manajemen dan pelatih
baru, saya yakin bisa mewujudkannya.
RA: Anda telah mengevaluasi penyebab kegagalan Persija menjadi juara?
FP: Dari pandangan kita sebagai manajemen, Persija terlalu banyak pemain bintang. Yang kita butuhkan adalah
pemain benar-benar ingin membawa Persija juara. Namun, bukan berarti tim ini harus tanpa bintang, kita
harus menyeleksi bintang-bintang yang ada terutama mereka yang asal Jakarta dan bermain dengan hati
untuk Persija.
RA: Apa langkah konkret untuk mendapatkan pemain yang anda inginkan?
FP: Saya merupakan pecinta sepakbola yang mengedepankan proses pembinaan muda dari proses yang benar.
Saya tidak suka dengan pemain bintang yang hanya bermain sebentar terus pergi. Kita akan mendirikan
Akademi Sepak Bola Persija mulai dari U-15 hingga U-21.
RA: Lantas bagaimana dengan klub-klub internal Persija?
FP: Pasti kita akan libatkan karena merekalah pemilik Persija. Kita akan bentuk tim pelatih untuk semua tim
di akademi dan kemudian menyeleksi sekitar 150 pemain dari klub internal. Kita utamakan pemain yang
berusia dibawa 20 tahun.
RA: Bagaimana dengan tim untuk musim depan?
FP: Kerangka tim inti sebenarnya sudah ada. Dengan tiga pemain di timnas U-23, pemain-pemain senior
seperti Ismed, BP, Leo dan Greg, ditambah tiga pemain asing, saya pikir cukup kompetitif. Mereka
akan dilapis pemain-pemain muda hasil seleksi dari kompetisi internal, PON DKI dan juga tim U-21
musim lalu.
RA: Bagaimana soal dualisme di Persija?
FP: Kemarin saya mendapat surat dari PSSI yang isinya memberikan tenggat waktu untuk menyelsaikan
dualisme jika tidak Persija terancam tidak ikut kompetisi. Bagi saya ini lucu, dari mana dan apa dasar
hukumnya PSSI meminta hal itu? Sebenarnya, yang memiliki masalah orang lain bukan kita di Persija.
kalau menggugat, jangan kita yang disuruh menyelsaikan dan tidak boleh ikut kompetisi.
RA: Bagaimana dengan keinginan PSSI untuk membawa kasus ke hukum positif?
FP: Sebenarnya hukum perseroan memungkinkan untuk masuk peradilan. Sekarang PSSI telah menentukan
akan melihat dari kompetisi musim lalu. Kalau dari hasil verifikasi kemarin, masalah ini sudah bisa
diputuskan PSSI tanpa harus membawanya ke pengadilan. Jadi PSSI tidak perlu repot.