Tim Persija Jakarta musim kompetisi 2011/2012 sering disebut-disebut dengan skuad muda atau yang lebih terkenal dengan penyebutan istilah Young Tiger. Namun dari yang tercermin Statistik Penampilan Pemain Persija ISL 2011/2012, pemain-pemain muda Persija yang mampu menembus menit bermain di atas 1.500 menit hanya Andritany (1.662 menit), Hasim Kipuw (1.931 menit) dan Ramdani Lestaluhu (2.322 menit).
Ketiga pemain tersebut yang juga merupakan pemain-pemain Persija Jakarta yang memperkuat Tim SEA Games 2011 ini merupakan salah satu kunci dimana Persija berhasil meraih peringkat ke-5 klasemen akhir ISL 2011/2012.
Inilah skuad formasi terbaik Persija Jakarta musim 2011/2012, penyusunan tim berdasarkan dari kontribusi, menit bermain hingga penampilan masing-masing pemain yang konsisten mempertahankan peforma mereka hingga akhir musim.
Formasi 4-2-3-1
Formasi ini dipilih menjadi formasi penyusun pemain-pemain Persija Jakarta 2011/2012 karena sangat sering digunakan Iwan Setiawan dalam menghadapi pertandingan-pertandingan penting Persija Jakarta. Selain formasi 4-2-3-1, Coach Iwan juga pernah memakai formasi 4-4-2, 4-3-1-2 dan 4-5-1.
Kiper:
26-Andritany Ardhiyasa. Kiper yang memulai debutnya saat Persija menaklukan Persiram Raja Ampat dengan 6-0 pada 11 Desember 2011 ini menjadi salah satu pilar Persija pada musim 2011/2012 yang penampilannya konsisten. Usianya terbilang sangat muda untuk seorang kiper, yakni 20 tahun, namun Andritany membuktikan kapasitasnya dengan mencetak 8 kali clean sheet sepanjang musim 2011/2012.
Momen Terbaik: 7 Februari 2012, Persija 1 vs 0 Persipura. Penampilan apiknya pada saat itu membuat frustasi barisan penyerangan Persipura. Salah satu penyelamatan gemilangnya saat menepis bola tandukan striker Persipura, Beto Goncalves dari jarak dekat dengan satu tangan.
Momen Terburuk: 30 Juni 2012, Persija 1-2 vs Persiram. Salah satu gol Persiram terjadi karena kurangnya komunikasi yang baik antara Andritany dengan Fabiano Beltrame, kendati secara keseluruhan Andritany tampil cukup baik, namun blundernya tersebut menjadi salah satu gol yang membuat Persija kalah pada pertandingan tersebut.
Bek Kanan:
14-Ismed Sofyan. Bek sayap kanan yang sudah memasuki usia 33 tahun pada tahun 2012 ini masih menjadi salah satu bek kanan terbaik di Liga Indonesia hingga saat ini. Lugas dan tak kenal kompromi menjadi salah satu karakter pada diri pemain yang mempunyai spesialis menjadi pengambil bola-bola mati ini. Catatan khusus untuk Ismed, ia merupakan pemain Persija yang paling banyak melakukan assist sepanjang musim 2011/2012, tercatat sebanyak 13 assist.
Momen Terbaik: 4 Maret 2012, Persija 4 vs 0 Persiba. Bermain sangat baik pada pertandingan ini, baik bertahan maupun menyerang, Ismed bahkan menjadi kreator gol kedua Pedro Javier pada pertandingan ini serta gol Bambang Pamungkas yang menjadi gol ketiga Persija pada pertandingan tersebut.
Momen Terburuk: 16 Juni 2012, Mitra Kukar 3 vs 0 Persija. Dua dari tiga gol Mitra Kukar bermula terjadi dari sisi kanan pertahanan Persija yang merupakan pos Ismed Sofyan. Ismed juga mendapatkan kartu kuning pada pertandingan ini.
Bek Tengah:
15-Fabiano Beltrame. Salah satu sosok penting Persija pada musim 2011/2012 ini. Ketangguhannya dalam bertahan menjadi salah satu kunci Persija yang mampu meraih tim dengan kemasukan gol tersedikit pada akhir putaran I lalu. Pemain asal Brazil ini memang baru musim ini memperkuat Persija, namun konsistensinya dalan memberikan peforma yang terbaik sudah mampu membuat The Jakmania jatuh hati padanya.
Momen Terbaik: 19 Juni 2012, Persija 4 vs 0 PSPS. Lugas dalam menjaga pertahanannya, namun piawai dalam menyusun counter attack bagi Persija Jakarta pada pertandingan ini. Fabiano menjadi kreator 2 dari 4 gol Persija pada pertandingan ini.
Momen Terburuk: 30 Juni 2012, Persija 1 vs 2 Persiram. Dua gol Persiram bermula dari kesalahannya, gol pertama akibat komunikasi Fabiano dengan Andritany yang buruk, sedangkan gol kedua Persija tercipta bermula bola dari kaki Fabiano yang direbut oleh pemain Persiram.
2-Precious Emuejeraye. Bek asal Singapura ini sempat menampilkan permainannya yang lebih baik dibandingkan musim pertamanya bersama Persija Jakarta. Namun menjelang akhir musim penampilan Precious cenderung menurun. Duetnya bersama Fabiano Beltrame menjadi salah satu kunci Persija Jakarta meraih predikat sebagai tim dengan kemasukan gol tersedikit pada akhir putaran pertama 2011/2012 lalu.
Momen Terbaik: 7 Februari 2012, Persija 1 vs 0 Perispura. Penampilannya yang gemilang pada pertandingan ini membuat Beto Goncalves dkk sulit menembus pertahanan Persija, intercept-nya beberapa kali mengagalkan peluang-peluang yang dibuat anak-anak Mutiara Hitam ini.
Momen Terburuk: 19 Februari 2012, Arema 1 vs 1 Persija. Blundernya pada pertandingan ini sempat membuat Persija Jakarta tertinggal 0-1 dari tuan rumah Arema Indonesia. Sepakannya dalam menghalau sepak pojok pemain Arema berakibat fatal, bola sepakan Precious justru masuk ke gawang Galih Sudaryono. Precious satu-satunya pemain Persija Jakarta yang membuat gol bunuh diri pada musim ini.
Bek Kiri:
23-Leo Saputra. Walaupun usianya sudah menginjak 32 tahun pada tahun 2012 ini, Leo Saputra masih tampil gigih dan penuh dengan semangat. Kegigihannya dalam menjaga pertahanan di sisi kiri pertahanan Persija serta semangat juangnya menjaga setiap jengkal pertahanan Persija menjadi ciri khas pemain kelahiran 1980 ini.
Momen Terbaik: 13 Maret 2012, Persija 2 vs 0 Gresik United. Kendati tidak bermain di posisi aslinya pada pertandingan ini, Leo Saputra yang bermain sebagai gelandang mampu menampilkan permainan terbaiknya. Bahkan Leo membuat assist bagi gol pembuka Persija yang dicetak oleh Pedro Javier.
Momen Terburuk: 22 April 2012, Gresik United 2 vs 0 Persija. Salah satu gol Gresik United melalui titik putih bermula dari pelanggaran Leo terhadap salah satu pemain Gresik United. Tackling-nya yang terlambat membuat Persija dijatuhi hukuman penalti, Leo pun mendapatkan kartu kuning karena pelanggaran ini.
Gelandang:
21-Amarzukih. Musim 2011/2012 mungkin menjadi musim yang tak akan terlupakan bagi pemain kelahiran 1984 ini. Amarzukih yang posisi aslinya merupakan seorang bek sayap, pada musim ini ia di plot sebagai seorang gelandang oleh Iwan Setiawan. Kendati demikian, permainan Amarzukih di lini tengah Persija amat sangat baik pada musim ini.
Momen Terbaik: 1 Maret 2012, Persija 1 vs 1 Mitra Kukar. Bermain melawan gelandang-gelandang terbaik di Indonesia, seperti Ahmad Bustomi salah satu contohnya, tidaklah membuat Amarzukih canggung. Bahkan di awal-awal babak pertama, Amarzukih sempat mengelabui bek kawakan Mitra Kukar, Njanka.
Momen Terburuk: 2 Mei 2012, Persija 1 vs 1 Persela. Amarzukih berduet dengan Robertino tak mampu berbuat banyak pada pertandingan ini. Amarzukih beberapa kali kalah dalam perebutan bola di lapangan tengah dengan Persela yang dimotori oleh Gustavo Lopez.
10-Robertino Pugliara. Bukan musim yang baik bagi pemain asal Argentina ini. Beberapa kali mengalami cedera membuatnya absen dalam bermain. Cedera-cederanya meliputi cedera otot dada, telapak kaki samapi dengan cedera tulang belakang membuatnya tak bermain maksimal pada musim ini.
Momen Terbaik: 27 April 2012, Persiba 2 vs 2 Persija. Menghadapi mantan klubnya tak membuatlah Robertino canggung dalam bermain. Robertino bahkan membuat 1 assist dan 1 gol pada pertandingan ini. Pergerakannya yang apik pada pertandingan ini menjadi kunci Persija yang sempat unggul 2-0 pada pertandingan yang berakhir dengan skor 2-2 ini.
Momen Terburuk: 6 Juli 2012, Deltras 1 vs 0 Persija. Peran Robertino di pertandingan ini seperti 'hilang'. Bermain sebagai gelandang serang dan kreator di lini tengah Persija tidaklah membuat umpan-umpan matang bagi Pedro Javier dan Bambang Pamungkas. Pemain asal Argentina ini seperti kebingungan pada pertandingan ini.
7-Ramdani Lestaluhu. Salah satu pemain Persija Jakarta yang bermain baik pada musim ini. Pemain yang baru bermain secara reguler pada musim ini tidak membuatnya canggung. 4 gol dan 5 assist bisa sedikit bagaimana menggambarkan peforma Ramdani pada musim ini.
Momen Terbaik: 10 Juni 2012, Persisam 1 vs 1 Persija. Ramdani mencetak gol penyelamat bagi Persija Jakarta pada pertandingan ini. Memanfaatkan kelengahan kiper lawan, Ramdani dengan mudah membuat skor menjadi imbang pada pertandingan ini.
Momen Terburuk: 16 Juni 2012, Mitra Kukar 3 vs 0 Persija. Sempat membuat peluang untuk mencetak gol ke gawang Mitra Kukar, namun masih menerpa tiang gawang. Pada babak kedua sempat bermain sebagai gelandang tengah, namun kontribusinya pada saat itu tidaklah sebaik bila ia bermain sebagai pemain sayap.
20-Bambang Pamungkas. Ada yang menarik pada posisi Bambang Pamungkas pada musim ini, Bambang lebih banyak dimainkan sebagai seorang second striker dibandingkan sebagai seorang bomber murni. Namun 16 gol yang ia ciptakan pada musim ini membuktikan kapasitas seorang Bambang Pamungkas yang patut masih harus diwaspadai meskipun tidak muda lagi.
Momen Terbaik: 30 Maret 2012, PSMS 3 vs 3 Persija. Bambang mencetak hattrick pada pertandingan ini yang sempat membuat Persija unggul 3-1 atas tuan rumah PSMS. Bahkan gol pertamanya ia cetak dengan spektakuler, tendangan volinya mampu memperdayai kiper Markus Horison.
Momen Terburuk: 16 Juni 2012, Mitra Kukar 3 vs 0 Persija. Bepe gagal mengeksekusi dengan sempurna beberapa peluang emas untuk mencetak gol. Penampilan buruknya pada pertandingan ini pun gagal menyelamatkan Persija dari kekalahan 0-3.
8-Jeong Kwang Sik. Pemain asal Korea Selatan ini baru bergabung dengan Persija Jakarta pada awal putaran kedua ISL 2011/2012. Semangat juang dan determinasi yang tinggi serta larinya yang cepat menjadi salah satu ciri khas pemain bernomor punggung 8 ini.
Momen Terbaik: 14 April 2012, Persija 1 vs 0 PSMS. Debutnya bersama Persija Jakarta pada pertandingan ini berjalan mulus. Jeong tampil selama 90 menit dan amat merepotkan pemain-pemain PSMS Medan. Solo run-nya di akhir masa pertandingan hampir membuatnya mencetak gol pertamanya bagi Persija Jakarta.
Momen Terburuk: 27 Mei 2012, Persija 2 vs 2 Persib. Bermain sejak menit awal, namun kontribusi Jeong tak terlihat pada pertandingan ini. Tidak heran bila Coach Iwan menariknya keluar pada awal babak kedua digantikan oleh Oktavianus.
Penyerang:
25-Pedro Javier. Pemain asal Paraguay ini hanya mencetak 6 gol pada putaran pertama Persija. Tak ayal pada akhir putaran pertama banyak yang meragukan kualitas pemain ini. Namun Pedro mampu mencetak 10 gol pada putaran kedua dan total berhasil mencetak 16 gol pada musim ini. Kontribusi Pedro bisa dibilang belum lah cukup maksimal bila diukur dari posisinya sebagai seorang penyerang asing.
Momen Terbaik: 19 Juni 2012, Persija 4 vs 0 PSPS. Pedro mencetak hattrick pada pertandingan ini dan mempunyai andil atas 1 gol lainnya, tendangannya yang membentur mistar gawang memudahkan Bambang Pamungkas untuk mencetak gol.
Momen Terburuk: 29 Januari 2012, Persib 1 vs 0 Persija. Mempunyai peluang untuk mencetak gol dari jarak dekat dari gawang Persib tak membuat Pedro dapat mencetak gol dengan mudah. Penampilan buruknya yang gagal mengeksekusi peluang-peluang emasnya dengan sempurna gagal menyelamatkan Persija dari kekalahan.