ForzaPersija Efek dampak dualisme Persija juga berimbas kepada para pemain. Berikut merupakan kutipan suara beberapa pemain Persija yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.257 Sabtu-Minggu, 8-9 Oktober 2011 pada bagian Ole Nasional halaman 21.
Kisruh dualisme di tubuh Persija belum berakhir. Meski PSSI telah menunjuk PT Persija Jaya, yang dikomandani duet Bambang Sucipto dan Hadi Basalamah sebagai pengelola Persija musim depan, kubu Ferry Paulus dengan PT Persija Jaya Jakarta tak tinggal diam.
Selain mengajukan tuntutan keberatan kepada PSSI, kubu Ferry juga ingin menyelamatkan para pemain yang telah berkomitmen kepada mereka. "Kita adalah pengelola Persija yang sah sesuai dengan RUA Persija. Untuk itu, kita akan tetap memperjuangkan nasib pemain yang telah dikontrak hingga batas akhir nanti." ujar Ferry.
Ketika disinggung soal jika tuntutan kubunya gagal hingga saat kompetisi dimulai, Ferry akan memberikan opsi terakhir kepada pemain untuk bebas mencari klub baru. "Saya sebenarnya tidak ingin opsi terakhir ini terjadi, makanya saya ingin menyelamatkan nasib pemain yang telah komitmen kepada kami." ujarnya.
Dengan kondisi seperti sekarang, komitmen para pemain memang patut diacungi jempol. Mereka tetap setia berada bersama Persija yang sah. Bahkan dalam aksi manajemen Persija dan Jakmania ke kantor PSSI, Jumat (7/10) sore, beberapa pemain terlihat bergabung, seperti Ismed Sofyan, Leo Saputra dan Rachmat Affandi.
Mereka tetap mendukung Ferry sebagai pengelola Persija yang sah. Ismed, salah satu pemain yang paling lama memperkuat Persija bersama Bambang Pamungkas, menyebutkan selama ini dirinya tidak pernah melihat Hadi Basalamah sebagai Ketua Umum Persija. Pernyataan Ismed tersebut diamini Leo, yang bahkan bersuara lebih keras lagi.
"Kalau memang tidak suka dengan Pak Ferry, yang merupakan pengurus PSSI lama, jangan Persija dan kami pemain yang dikorbankan. Kami ini punya keluarga yang perlu dihidupi. Selain itu, kami para pemain sudah berkomitmen dan tidak akan pindah ke Persija yang palsu. Begitu pula dengan The Jak, yang pastinya tak ingin mendukung Persija abal-abal itu." kata Leo.
