Bergeser ke Ranah Hukum - ░▒▓█▀▄Forza★Persija▄▀█▓▒░
Headlines News :
Home » , , » Bergeser ke Ranah Hukum

Bergeser ke Ranah Hukum

Written By ForzaPersija on Wednesday, October 12, 2011 | 10/12/2011 05:02:00 AM



ForzaPersija Sengketa pengelolaan Persija tak kunjung usai. Kick-off kompetisi Indonesian Premier League (IPL) tinggal sepekan lagi. Namun, tanda-tanda penyelesaian sengketa pengelolaan Persija belum ada titik terang. Situasi kian memanas beberapa hari terakhir ini seperti yang dikutip dari Tabloid Bola edisi 2.258 Senin-Rabu, 10-12 Oktober 2011 pada bagian Ole Nasional halaman 2.






Kubu PT Persija Jaya, yang disahkan PSSI, tidak bisa tenang mengelola tim Macan Kemayoran. Mereka bakal mendapat tuntutan hukum pidana dan perdata dari klub-klub anggota Persija serta PT Persija Jaya Jakarta. Ferry Paulus, yang mengomandoi Persija Jaya Jakarta, telah melayangkan somasi ke PSSI pada Jumat (7/10). Jika tidak merevisi keputusannya memenangkan kubu duo Bambang Sucipto dan Hadi Basalamah, Persija Jaya Jakarta akan memproses hukum kasus ini.


"PSSI telah melakukan pelanggaran hukum dengan semena-mena menghilangkan hak PT Persija Jaya Jakarta untuk mengelola Persija yang mendapat mandat dari klub-klub amatir anggota Persija." tutur Gusti Randa, kuasa hukum Persija Jaya Jakarta dan klub anggota Persija. Hari Senin (10/10) menjadi batas akhir bagi PSSI untuk memberikan jawaban atas somasi. Selanjutnya kasus akan dilanjutkan ke Polda Metro Jaya. PSSI akan dituntut telah melakukan manipulasi penentuan perseroan pemegang hak resmi Persija.


"Kami menuntut kepada PSSI untuk secepatnya mencabut keputusannya setelah memberikan pengelolaan Persija kepada Hadi Basalamah. Perseroan mereka jelas-jelas dimiliki orang per orang yang tidak ada kaitannya dengan klub-klub anggota Persija yang notabene adalah pemilik klub yang sah." ujar Gusti.


Target Incaran


PT Persija Jaya juga menjadi target incaran. Mereka dituding telah melakukan pemalsuan dokumen dukungan dari anggota Persija. Fakta menunjukan bahwa total 16 dari 21 klub anggota Persija dalam surat bermaterai menyatakan dukungan kepada Persija Jaya Jakarta. "Mereka telah melakukan penipuan dengan menyebut dirinya mendapat mandat dukungan dari klub-klub anggota." tutur Budiman, pemilik klub Menteng Yunior. 


PSSI dinilai telah melakukan blunder fatal mengesahkan Persija Jaya sebagai pengelola dengan dasar yang lemah, yakni Persija Jaya dianggap secara legal diakui secara sah oleh AFC karena memiliki pin untuk mendapatkan resgistrasi pendaftaran pemain asing. Padahal menurut eks Serketaris PT Liga Indonesia, Tigor Shalom Boboy, pin itu sejatinya bukan milik perseroan tersebut. "Pin itu milik Persija, kebetulan pada tahun 2008 mereka yang mendapatkan karena mereka kala itu berstatus sebagai pengelola Persija. Namun, begitu status mereka dibekukan seharusnya pin itu dipindahtangankan." terang Tigor.


Di sisi lain PSSI terkesan gegabah menjadikan keputusan merger antara PT Persija Jaya dengan PT Persija Jakarta sebagai pijakan hukum menetapkan pengelolaan klub. Sejatinya PT Persija Jakarta yang sempat mengelola Persija pada musim 2009/2010 mandatnya telah dicabut oleh penyokong utama klub Pengprov DKI.


Direktur utama PT tersebut, Toni Tobias, tidak bisa lagi bertindak mengatasnamakan Persija karena ia pun telah kalah dalam pemilihan Ketua Umum Persija pada 30 Juli. Ironisnya PSSI seperti tutup mata, sekalipun dihadapkan kenyataan segala persyaratan formil pendukung Persija Jaya Jakarta lebih kuat dibanding Persija Jaya. Kesan subjektivitas menyembul karena Persija Jaya mewakili kepentingan Jenggala. Mereka sepakat merger dengan klub LPI, Jakarta FC. "Tidak ada kaitannya dengan Jenggala. Posisi Jakarta FC itu mitra bisnis, kami bukan bagian yang bertikai." kata Hadi.

Salah satu anggota Komite Eksekutif, Roberto Rouw, kaget melihat kenyataan ini. "Saya akui saya tidak paham kondisi detail kasus Persija. Namun, setelah mendaptat penjelasan saya menilai kasus ini layak ditinjau ulang." kata Roberto, yang juga akan membawa ini ke Komite Hukum PSSI.

Ferry sendiri sebenarnya tak ingin membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia ingin ingin kasus ini diselsaikan dengan hukum sepak bola, dimana berkaitan dengan sengketa yang melibatkan klub atau pemain maka penyelsaiannya lewat arbitase di dalam PSSI. Sayangnya, sudah tiga bulan Djohar Arifin dkk, berkuasa pos tersebut tidak juga dibentuk hingga saat ini. "PSSI tidak bisa main-main dalam kasus ini. Saya mantang anggota Komek yang mengerti Statuta PSSI." ujar Ferry.

Dejan Tunggu Beres


Dejan Gluscevic, menanti kejelasan sengketa Persija.




Total 26 pemain telah dikontrak PT Persija Jaya Jakarta. Walau kubu Ferry Paulus dikalahkan oleh PSSI, mereka maish setia berlatih di Lapangan Ciracas dibawah komando asisten pelatih Sudirman. Mereka tak tergoda tawaran kubu Hadi Basalamah. "Buat saya pribadi Persija yang sah dipegang Ferry Paulus. Saya tidak pernah mengenal sosok Hadi Basalamah." ujar Ismed Sofyan.

Kapten tim, Bambang Pamungkas, yang absen berlatih karena telah menjalani pelatnas timnas senior, mengaku belum menentukan sikap ke depan. "Saya telah mendatangani kontrak dengan Persija Ferry Paulus yang tidak disahkan oleh PSSI. Saat ini saya belum memutuskan akan bermain di mana karena masih menghormati kesepakatan yang ada." kata Bepe.

Persija Jaya Jakarta masih menunggu kedatangan pelatih kepala, Dejan Gluscevic. Kedatangan Dejan tertunda karena proses sengketa pengelolaan yang hingga saat ini masih memanas. "Seharusnya ia sudah memimpin latihan sejak minggu lalu, Namun, karena persoalan Persija belum selesai ia memutuskan untuk tetap berada di negaranya sampai ada titik terang Persija Jaya Jakarta memenangi kasus pengelolaan Tim Macan Kemayoran." tutur Ricky Nelson, agen Dejan di Indonesia.
Share this article :