Iwan Setiawan Stay or Out? - ░▒▓█▀▄Forza★Persija▄▀█▓▒░
Headlines News :
Home » , , , » Iwan Setiawan Stay or Out?

Iwan Setiawan Stay or Out?

Written By ForzaPersija on Wednesday, August 8, 2012 | 8/08/2012 05:44:00 AM


ForzaPersija Siapakah pelatih Persija musim depan? Masihkah Iwan Setiawan menjadi pelatih Persija musim depan? atau pantaskah Iwan Setiawan kembali melatih Macan Kemayoran musim depan? Beberapa pertanyaan tersebut pasti muncul di benak para the Jakmania semua menjelang awal musim 2012/2013 ini.

Hingga artikel ini diturunkan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari manajemen Persija Jakarta via akun media resmi Persija mengenai informasi siapakah pelatih Persija musim depan. Iwan Setiawan stay or out?

Mari kita membahas apakah Iwan Setiawan masih pantas duduk menjadi pelatih Persija setelah pencapaiannya dengan Persija meraih posisi ke-5 pada klasemen akhir ISL 2011/2012. Berikut ini merupakan analisis berupa penilaian apa kekurangan dan kelemahan Iwan Setiawan selama melatih Persija di musim 2011/2012.

Sosok yang Kontroversial

Masih ingatkah pada hari Minggu, 26 Februari 2012 saat pertandingan Persija vs Persisam di GBK, Senayan? Seusai pertandingan yang berakhir imbang 0-0 tersebut, Iwan Setiawan sempat mengutarakan bahwa dirinya mundur dari jabatan pelatih Persija Jakarta. "Saya kecewa karena wasit tidak jujur. Bukan masalah besar kecil momennya, tapi dia memang dari awal tidak jujur. Saya memutuskan untuk mundur dari jabatan pelatih Persija Jakarta." ucap Iwan seperti yang dikutip dari Akun Twitter Resmi Persija Jakarta @Persija_Jkt


Namun tiga hari berselang atau tepatnya pada 29 Februari 2012, Iwan memutuskan untuk kembali melatih Persija Jakarta. "Saya kembali karena manajemen dan anak-anak (pemain) meminta saya kembali. Mereka mendukung niat saya untuk memerangi kecurangan sepak bola Indonesia, khususnya wasit." terang Iwan seperti yang dikutip dari Kompas.com 

"Sampai kemarin (28/2) manajemen minta saya tetap tidak mau, kecuali permintaan saya disanggupi oleh manajemen klub dan ternyata mereka menyanggupinya." lanjutnya. 

Sehari sebelumnya, tanggal 28 Februari 2012, Ketua Umum Persija Jakarta, Ferry Paulus mengakui kesediaan Iwan kembali menukangi Persija dengan satu syarat. "Hasil dari rapat internal pengurus bersama Iwan, kami pengurus sepakat untuk mempertahankan dia (Iwan). Dan dia juga bersedia untuk bertahan," ujar Ferry Paulus seperti yang dikutip dari VIVAbola

Namun, Ferry mengakui kesediaan Iwan kembali menukangi Persija dengan satu syarat. Yaitu agar manajemen klub selalu bersikap kritis dan melayangkan protes terhadap keputusan-keputusan wasit yang merugikan saat Persija berlaga.

"Mengenai kekecewaan Iwan terhadap wasit laga terakhir (Djumadi Effendi), kami sudah melayangkan surat protes kepada PT Liga Indonesia (penyelenggara ISL)," lanjut Ferry


Sedikit janggal memang, ketika menyatakan mundur karena wasit tidak jujur dari awal, beberapa hari kemudian, Iwan menyatakan bersedia kembali melatih namun dengan syarat manajemen klub selalu bersikap kritis dan melayangkan protes terhadap keputusan-keputusan wasit yang merugikan saat Persija berlaga.

Bukankah memang kualitas wasit Indonesia kurang baik dan kerap kali memberikan keputusan kontroversial bagi tim yang bertanding, kalau sudah tahu seperti itu, mengapa Iwan Setiawan sebelumnya mau menerima menjadi pelatih Persija sejak awal, lalu sempat menyatakan mundur, lalu kembali lagi menjadi pelatih Persija?

Lapangan yang Buruk

Ingatkah saat Persija takluk 1-2 oleh Persiram lalu, Iwan Setiawan sempat mengeluhkan kondisi lapangan yang buruk? 

“Kondisi lapangan sangat berpengaruh terhadap permainan kami. Akibatnya kami kesulitan mengembangkan permainan,” ujar pelatih Persija, Iwan Setiawan seperti yang dikutip dari Gosport

Menurutn Iwan, dengan kondisi lapangan yang buruk, Persija terpaksa mengubah strategi. Kalau sebenarnya Persija main pendek dari kaki ke kaki, untuk kali ini Persija terpaksa main dengan bola-bola panjang.

“Saat strategi bola pendek kami tidak jalan, kami terpaksa main dengan bola panjang. Malah saya terpaksa menempatkan Fabiano Beltrame menjadi penyerang,” terang Iwan.

Atau saat tanggal 2 Mei 2012, saat Persija ditahan imbang 1-1 oleh Persela di Stadion Manahan, Solo, Iwan pun mengeluhkan hal yang sama.

"Kami sangat menyayangkan kondisi lapangan yang kurang bagus. Para pemain harus bekerja keras dan banyak kesalahan dalam penguasaan bola. Para pemain dengan mudah kehilangan bola." ujar Iwan seperti yang dikutip dari Republika.

Lagi, saat Persija takluk 1-4 di Stadion Pendidikan, Wamena, pada Rabu, 16 Mei 2012.

"Kalau boleh jujur, lapangan di sana kondisinya sangat buruk. Lapangannya berkubang, kami sering miss saat memberikan bola. Kami juga harus beradaptasi dengan cuaca di sana serta kondisi lapangannya. Kita tahu, tim ini bisa bermain optimal di lapangan bagus," ujar Iwan seperti yang dikutip dari VIVAbola

Sebagian kutipan-kutipan Iwan Setiawan di atas hanyalah contoh, ketika Persija gagal meraih poin penuh, Iwan Setiawan sering mengutarakan lapangan yang dipakai buruk. Bukankah sangat jarang di Indonesia, ada stadion yang lapangannya bagus? Dan juga tim yang melawan Persija di pertandingan tersebut juga bermain di lapangan rumput yang buruk tersebut? 

Iwan Setiawan dan Rekor Persija

Bila kita berbicara rekor, pasti terdapat rekor yang baik dan buruk. Iwan Setiawan mampu mengalahkan Persipura baik saat bermain di kandang dan tandang. Kemenangan Persija atas Persipura lalu pada 7 Februari 2012 lalu mengakhiri rekor tidak pernah menang Persija atas Persipura selama 8 tahun (selengkapnya). Sedangkan kemenangan Persija atas Persipura di Stadion Mandala, Jayapura 13 Mei 2012 silam setidaknya memecahkan beberapa rekor sebagai berikut:
  • Persija memecahkan rekor Persiwa Wamena sebagai tim yang dapat mengalahkan Persipura baik di kandang dan tandang. Persiwa Wamena pada Divisi Utama 2007, menang 2-0 di kandang Persipura (22 Maret 2007) dan menang 1-0 di Stadion Pendidikan, Wamena (13 November 2007).
  • Persija memecahkan rekor tak terkalahkan Persipura di kandangnya sendiri. Terakhir kali tim Mutiara Hitam ditaklukan di kandangnya pada ISL 2009/2010, saat itu Persipura takluk 1-2 dari tim tamu Sriwijaya FC, namun saat itu pertandingan dilangsukan di Stadion Andi Mattalatta, Makassar pada 2 Desember 2009.
  • Persija memecahkan rekor tak terkalahkan Persipura bila bermain di kandangnya, Stadion Mandala, Jayapura. Kekalahan terakhir Persipura saat bermain di Stadion Mandala, Jayapura pada 21 Maret 2007, saat itu Persiwa menaklukan Persipura dua gol tanpa balas.
  • Persija akhirnya dapat mengalahkan Persipura di kandangnya sendiri  pada era tahun 2000an, sejak pertemuan pertama kali pada era ini yang terjadi pada 10 September 2003. Saat itu Persija takluk 2-3 dari tuan rumah Persipura pada 10 September 2003.
Iwan juga sempat membawa Persija menjadi tim yang paling sedikit kemasukan gol pada akhir putaran I ISL 2011/2012 dengan hanya kemasukan 13 gol. Tak hanya itu, Iwan juga berhasil membawa Persija sebagai tim tandang terbaik pada akhir putaran I ISL 2011/2012 lalu. (Berita Terkait)

Bagaimana dengan rekor buruk? Perjalanan rekor buruk Persija diawali saat takluk 0-1 oleh Persib Bandung pada 29 Januari 2012. Hasil pertandingan tersebut mematahkan rekor tak terkalahkan Persija dari Persib Bandung sejak terakhir kalinya Persija takluk dari Persib Bandung pada 10 Juni 2009, saat itu Persija takluk 1-2.

Rekor buruk pun berlanjut ketika pada pertandingan berikutnya, Persija takluk 1-2 menghadapi Persiwa di Stadion Mandala Krida, Yogjakarta pada 3 Februari 2012. Hasil pertandingan ini mematahkan rekor tak terkalahkan Persija bila bermain sebagai tuan rumah, terakhir kali Persija kalah sebagai tuan rumah, saat 30 Mei 2010, saat itu Persija takluk 1-5 dari Arema Indonesia.

Rekor buruk penutup Persija pada musim ini terjadi saat Persija dikalahkan 1-2 oleh Persiram Raja Ampat di Stadion PTIK, Blok M pada 30 Juni 2012. Rekor tersebut mengakhiri rekor tak terkalahkan Persija bila bermain di Jakarta sejak terakhir kalinya Persija kalah ketika bermain di Jakarta pada 30 Mei 2010. Saat itu Persija takluk 1-5 dari Arema Indonesia.

Tercatat 19 pertandingan Persija bila bermain di Jakarta diakhiri dengan tak terkalahkan sebelum ditaklukan oleh Persiram Raja Ampat. Padahal bila saja Persija mampu setidaknya imbang pada pertandingan tersebut, Persija mampu menggenapkan rekor tak terkalahkan bila bermain di Jakarta menjadi 2 musim berturut-turut. (Lihat rekor ini selengkapnya pada Rekor Pertandingan Tak Terkalahkan Persija Sebelum Dikalahkan Persiram)

Kesulitan Bila Menghadapi Pelatih Asing

Persija seperti kesulitan bila bertemu dengan tim yang memakai pelatih asing. Dari total 34 pertandingan ISL 2011/2012, sebanyak 13 pertandingan Persija diantaranya menghadapi tim yang dilatih oleh pelatih asing. Dari 13 pertandingan tersebut, Persija hanya mampu menang 3 kali, seri 6 kali dan kalah 4 kali

Putaran I ISL 2011/2012
Pertandingan
Hasil Akhir
Pelatih
1.Persija vs Deltras
Menang
Jorg Peter Steinebrunner (Jerman)
2.Persija vs Persidafon
Seri
Sergei Dubrovin (Moldova)
3.Persiram vs Persija
Menang
Bambang Nurdiansyah
4.Sriwijaya FC vs Persija
Kalah
Kas Hartadi
5.PSPS vs Persija
Menang
Mundari Karya
6.Pelita vs Persija
Menang
Rahmad Darmawan
7.Persib vs Persija
Kalah
Drago Mamic (Kroasia)
8.Persija vs Persiwa
Kalah
Mario Gomes de Oliviera (Brazil)
9.Persija vs Persipura
Menang
Jacksen F. Tiago (Brazil)
10.Persela vs Persija
Seri
Miroslav Janu (Ceko)
11.Arema vs Persija
Seri
Joko Susilo
12.Persija vs Persisam
Seri
Hendri Susilo
13.Persija vs MitraKukar
Seri
Simon McMenemy (Inggris)
14.Persija vs Persiba
Menang
Hariyadi
15.Persija vs Gresik Utd
Menang
Fredy Mulli
16.PSAP vs Persija
Kalah
Armand
17.PSMS vs Persija
Seri
Suharto

Putaran II ISL 2011/2012
Pertandingan
Hasil Akhir
Pelatih
18.Persija vs PSMS
Menang
Suharto
19.Persija vs PSAP
Menang
Armand
20.Gresik Utd vs Persija
Kalah
Abdulrahman Gurning
21.Persiba vs Persija
Seri
Peter James Butler (Inggris)
22.Persija vs Persela
Seri
Miroslav Janu (Ceko)
23.Persija vs Arema
Menang
Joko Susilo
24.Persipura vs Persija
Menang
Jacksen F. Tiago (Brazil)
25.Persiwa vs Persija
Kalah
Mario Gomes de Oliviera (Brazil)
26.Persija vs Pelita Jaya
Menang
Rahmad Darmawan
27.Persija vs Persib
Seri
Robby Darwis
28.Persisam vs Persija
Seri
Misha Radovic (Serbia)
29.MitraKukar vs Persija
Kalah
Stefan Hansson (Swedia)
30.Persija vs PSPS
Menang
Mundari Karya
31.Persija vs SriwijayaFC
Menang
Kas Hartadi
32.Persija vs Persiram
Kalah
Jaya Hartono
33.Persija vs Deltras
Kalah
Blitz Tarigan
34.Persidafon vs Persija
Kalah
Erens Pahelerang

Keterangan:
-3 kali menang: Persija vs Deltras, Persija vs Persipura dan Persipura vs Persija
-6 kali imbang: Persija vs Persidafon, Persela vs Persija, Persija vs Mitra Kukar, Persiba vs Persija, Persija vs Persela dan Persisam vs Persija
-4 kali kalah: Persib vs Persija, Persija vs Persiwa, Persiwa vs Persija dan Mitra Kukar vs Persija
-Ada 2 pelatih yang gagal dikalahkan Iwan Setiawan, Mario Gomes de Oliviera (Persiwa/Brazil) dan Miroslav Janu (Persela/Ceko)
-Mario Gomes de Oliviera (Persiwa/Brazil) , ia mampu mengalahkan Iwan Setiawan baik kandang dan tandang, sedangkan Miroslav Janu (Persela/Ceko) hanya mampu menahan imbang kandang dan tandang.

Kesimpulan

Iwan Setiawan memang mampu mengalahkan 2 pelatih yang bisa dibilang pelatih top di Indonesia, yaitu Rahmad Darmawan (Pelita Jaya) dan Jacksen F. Tiago (Persipura). Namun bila melihat pencapaian Iwan Setiawan ketika bertemu dengan tim yang dilatih oleh pelatih asing, bisa dibilang cukup buruk. Dari 13 pertandingan bila bertemu dengan tim yang dilatih oleh pelatih asing, Persija hanya mampu memenangkan 3 pertandingan.

Belum lagi pernyataan-pernyataan Iwan mengenai saat ia sempat mengundurkan diri dan juga berdalih dengan alasan lapangan buruk bila Persija gagal meraih kemenangan. Posisi Iwan Setiawan yang juga merupakan pelatih sekaligus direktur teknik, menurut ForzaPersija, alangkah lebih baiknya bila Iwan Setiawan tetap menduduki posisi awalnya, yakni sebagai Direktur Teknik Persija Jakarta. 

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, posisi Iwan Setiawan ketika bergabung dengan Persija ialah direktur teknik, pelatih incaran Persija saat itu Dejan Gluscevic urung melatih karena kondisi persepakbolaan nasional yang buruk.

Seorang direktur teknik bertugas mengevaluasi tim, membuat perencanaaan tim, mengembangkan serta merencanakan pengembangan pemain muda dan juga memberikan saran bagi pelatih. Namun bila posisi pelatih dan direktur teknik diisi oleh orang yang sama, siapakah yang akan mengevaluasi kinerja pelatih pada nantinya? 

Keberhasilan dan kegagalan seorang pelatih, siapakah yang menentukan selain manager tim dan jajaran direksi klub? Tentunya seorang direktur teknik kan, Iwan Setiawan stay or out? Iwan Setiawan out!
Lalu siapakah yang pantas menggantikan posisi Iwan Setiawan di posisi pelatih? Bila dilihat statistik pelatih-pelatih yang tidak berhasil dikalahkan Iwan Setiawan baik kandang maupun tandang, muncul dua nama, yakni Mario Gomes de Oliviera (Persiwa/Brazil) dan Miroslav Janu (Persela/Ceko). 

Mario Gomes de Oliviera, pelatih Persiwa asal Brazil ini bahkan mampu mengalahkan Persija baik kandang maupun tandang, Persiwa mengalahkan Persija dikandangnya dengan skor 2-1, sementara menang 4-1 ketika bermain di Stadion Pendidikan, Wamena. Sedangkan Miroslav Janu, pelatih Persela hanya mampu menahan imbang dua kali Persija, imbang 2-2 ketika Persela bermain sebagai tuan rumah dan menahan imbang 1-1 ketika Persela tandang ke kandang Persija.

Terakhir, siapakah pelatih Persija nantinya? Tetap Iwan Setiawan? Mario Gomes? Miroslav Janu? Sebelum ada pemberitaan resmi dari Persija Jakarta, tentu saja kita masih bisa berandai-andai, namun bila berdasarkan data-data di atas, Iwan Setiawan lebih baik kembali menjadi direktur teknik, kursi pelatih diberikan kepada Mario Gomes atau Miroslav Janu? Atau mungkin nama lainnya? Mari kita menunggu keputusan manajemen mengenai pelatih Persija musim depan. 
Share this article :