Indonesia pernah memiliki pemain fenomenal dan terkenal di Asia, namanya Soetjipto Soentoro alias si Gareng. Bakatnya yang luar biasa telah terlihat ketika ia mengolah si kulit bundar di lapangan Blok A Kebayoran. Lahir dan besar di lingkungan keluarga Soentoro Djajasapoetro yang menyukai sepakbola. Kakak Si Gareng adalah Soegijo dan Soegito pemain Persija tahun 1956-1964. Dalam usia 16 tahun sudah memperkuat Persija ke Eropa dan ikut Pelatnas PSSI Yunior untuk Piala Yunior Asia 1959.
Di Piala Yunior Asia, Soetjipto Soentoro menjadi top skorer dengan 14 gol. Gol-golnya dihasilkan ketika Indonesia mencukur Taiwan 14-0 dan Jepang 13-1. Meski pada akhirnya Indonesia menjadi juara ketiga setelah tumbang oleh Burma (sekarang Myanmar) di semifinal yang akhirya menjadi Juara. Aksinya di Piala Yunior Asia membawanya menjadi pemain yang diandalkan dan dipromosi ke tim senior.
Pada tahun 1965, dalam lawatan PSSI ke Eropa. Tim nasional yang di manajeri oleh Maulwi Saelan (Kolonel,Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden RI ketika itu) membawa mereka melawan dua klub tangguh Eropa, Feyenord-Belanda dan Werder Bremen-Jerman. Kata-kata motivasi yang diberikan langsung oleh Presiden RI Ir Sukarno kepada si Gareng sebelum berangkat ke Eropatertanam benar ke dalam hatinya. "Kau,Gareng lawan si Belanda itu. Tunjukkan bahwa bangsa Indonesia itu bangsa besa." ujar Bung Karno.
9 Juni 1965, Soetjipto Soentoro yang dipercaya menjadi kapten tim PSSI menghadapi Juara Liga Kompetisi Divisi Utama, Belanda yang saat itu dikapteni oleh Guus Hiddink. Si Gareng main kesetanan, setelah melewati tiga pemain belakang Feyenord pada menit kedua babak pertama ia menciptakan gol yang bertahan sampai babak pertama berakhir. Meski skor berakhir 1-6 bagi kemenangan Feyenord itu tidak lebih disebabkan faktor wasit dan bersifat politis.
14 Juni 1965, pada lawatan keduanya di Jerman Barat melawan Juara Bundesliga, Werder Bremen, si Gareng dan kawan-kawanng membuat kejutan. Pertandingan berlangsung dramatis, tercipta banyak gol dan penuh semangat juang. Meskipun kalah 5-6 tetapi pelatih Werder Bremen yang merangkap pelatih nasional Jerman Barat,Herr Brocker terang-terangan memuji dan menawarkan Soetjipto,Max Timisela dan John Simon bermain untuk klub Werder Bremen. Namun, tawaran simpatik itu ditolak oleh Kolonel Gatot Suwago. "Mereka lebih mencintai main untuk bangsanya." ujar sang Kolonel. Alasan lain karena Soetjipto dan kawan-kawan sedang dalam rangka persiapan Asian Games 1966 di Tokyo.
Beberapa Presetasi Si Gareng bersama Tim Nasional:
1959 - Juara III Piala Yunior Asia, Top Skorer 14 gol
1967-1968 - Terpilih sebagai Pemain All Star Asia
1968 - Juara I Aga Khan Gold Cup-Pakistan
- Juara I Kings Cup I-Bangkok,Thailand
1969 - Juara I Merdeka Games,Malaysia - Top Skorer 11 gol
1970 - Medali Perak Asian Games, Bangkok